Bakat
humor kita mencuat lagi ketika kita tidak mengubah cara kita menghadapi
zaman sementara zaman tersebut terus
berubah. Kita benar-benar lucu! Zaman berubah, ide dan cara kita menghadapi
zaman juga harus berubah. Nasihat orangtua kita itu baik. Tapi kalau kita terus
memakai cara lama (nasihat lama) maka pencapaian kita kurang lebih seperti apa
yang orang tua kita capai. Padahal, mimpi setiap orangtua adalah bagaimana
anaknya melebihi pencapaian mereka. Inilah sekelumit dialog yang terdapat dalam
buku Mega Best Seller karya Robert Kiyosaki yang berjudul Rich Dad Poor Dad.
Mari kita lanjutkan!
Pergilah
sekolah agar Anda dapat belajar dengan baik. Belajar yang baik agar Anda
mendapatkan universitas yang baik. Kuliah yang baik agar Anda mendapatkan
pekerja yang baik dengan gaji yang tinggi. Jadi, tujuan kita bersekolah dengan
tinggi itu adalah untuk menjadi pekerja. Bekerja untuk uang. Kiyosaki tidak
sedang melarang Anda untuk mengikuti nasihat orangtua Anda. Ia hanya mengajak Anda untuk melebihi
pencapaian orangtua Anda. Kembangkan nasihat atau pengetahuan orangtua Anda
itu. Dari pengetahuan yang positif kita dapat bertindak positif dan tentu
menuai hasil positif.
Mengapa
Harus Belajar Kecerdasan Finansial?
Jangan
kira juga dengan mengambil jurusan ekonomi atau finansial Anda tetiba bebas
dengan masalah ekonomi dan finansial. Sesuatu yang didapatkan dengan instan
perginya instan juga. Si miskin yang mendapat hadiah undian dan tidak tahu cara
mengelola uang akan kembali miskin. Jika Anda mendapati diri Anda dalam suatu lubang, berhentilah
menggali. Apa yang mendasari kita melakukan sesuatu? Apakah karena banyak orang
yang melakukannya? Kita menjadi karyawan karena kebanyakan orang menjadi
karyawan. Ya, karena kebanyakan orang itu takut. Kalau Anda masih melakukan apa
yang banyak orang lakukan, maka Anda akan
mendapatkan apa yang banyak orang dapatkan; kesulitan finasial. Tapi kalau kita
tidak bersekolah itu sama saja menghambat kecerdasan kita? Sayangnya, sekolah
konvensional masih memakai cara yang lama. Dan Sekolah bukan satu-satunnya
tempat mendapatkan pengetahuan. Orang yang cerdas memekerjakan orang yang lebih
cerdas dari mereka. Sekarang, siapa yang lebih cerdas?
Untuk
siapa sebenarnya Anda berlelah-lelah menjadi karyawan? Pemerintah, atasan Anda
atau untuk kebahagiaan Anda dan keluarga Anda? Uruslah bisnis Anda sendiri. Itu
akan membuat Anda dan keluarga Anda kaya. Bukan mengayakan pemerintah yang
korup itu, apalagi atasan Anda yang mau kaya sendiri. Bisnis Anda adalah
investasi Anda. Belajarlah tentang investasi yang dapat menyegerakan
pengayaaan, tanpa terlalu banyak bekerja di dalamnya. Waktu luang Anda dapat
Anda gunakan untuk menjadi spesialis atau ahli dalam bidang yang Anda minati. Misalnya minat Anda tentang hukum. Maka
jadilah pengacara yang ahli dan tetaplah menjadi investor. Jadi hal yang kita
lakukan terbagi menjadi dua; yang harus kita lakukan (investor) dan yang ingin
kita lakukan (pengacara).
Kecerdasan
Finansial; Menciptakan Uang, Bukan
Bekerja untuk Uang
Ketakutan
telah menjebak kita. Membuat kita buru-buru bertindak, tanpa memikirkannya
terlebih dahulu. Bertindak atau dalam hal ini bekerja seperti karyawan pada
umumnya hanyalah solusi jangka pendek untuk masalah finansial yang jangka
panjang itu. Kita menjadi karyawan karena takut tidak dapat membayar kredit,
air, listrik, internet atau kebutuhan hidup kita pada akhir bulan nanti. Dengan gaji kita merasa
ketakutan itu pergi. Ternyata, saat kita bangun pagi, ketakutan itu bangun pula
bersama kita. Dengan membiarkannya, kita justru membangun jiwa ketakutan kita
itu hingga membuat kita begitu mudah untuk dibeli. Orang kaya yang benar-benar
kaya tidak bekerja untuk uang.
Sama
seperti kecerdasan lainnya, kecerdasan finansial juga membutuhkan pembelajaran
atasnya. Kita semua menjadi pahlawan (cerdas) pada suatu bidang dan menjadi
pengecut (bodoh) pada bidang yang lain. Cerdaslah pada bidang yang penting.
Karena kita adalah apa yang kita pentingkan. Kabar baiknya adalah kecerdasan
finansial dapat menjadi alat bantu untuk tercapainya kecerdasan-kecerdasan
lainnya. Miris tentunya saat seseorang yang sangat ahli dalam suatu bidang tapi
dihargai sangat murah hanya karena tidak cerdas dalam hal finansial khususnya
pemasaran. Ia mempunyai nilai jual yang tinggi, tapi tidak cakap dalam
memasarkan nilai tingginya tersebut. Sekarang, tentukan tujuan Anda! Mengapa Anda harus kaya? Motivasi besar apa
yang mendorong Anda untuk menjadi kaya? Selamat mengembangkan kecerdasan
finansial!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar