Hidup ini penuh persaingan. Syaratnya
hanya satu, bersainglah secara sehat. Kita tidak sedang berbicara tentang
strategi manipulative. Tapi bagaimana mendapatkan pengaruh melalui
faktor-faktor psikologis. Soekarno pernah berkata; “Aku terlahir untuk menaklukkan,
bukan untuk ditaklukkan“. Faktanya, 90 % dari keputusan yang kita ambil
didasarkan pada emosi atau perasaan. Kita lalu menggunakan logika untuk membenarkan
tindakan-tindakan hasil dari keputusan berdasar emosi tersebut. Mempengaruhi
seseorang bukanlah menentang konsep diri setiap orang. Melainkan menawarkan
konsep diri yang lebih universal. Jika keliru, mari kita perbaiki atau
tinggalkan. Tapi Jika benar, dengan besar hati kita mesti jalankan bersama.
Tenangkan Hati Anda
Pribadi yang percaya diri tidaklah
perlu memamerkan kepada dunia betapa hebat dirinya, tetapi membiarkan dunia
tahu dengan sendirinya. Jika kita tak mampu mengatur apa yang ada pada diri,
maka kita akan diatur oleh apa yang ada di luar dari kita. Tenangkan hati Anda.
Rileksasi dengan menarik nafas dalam-dalam, tahan dan hembuskan dengan tenang.
Lakukan yoga untuk lebih tenang. Persis seperti yang dikatakan filsuf china,
Lao Tse; “Wanita menaklukkan pria dengan ketenangan“. Tersenyumlah, karena
senyum mengandung 4 hal penting. Kepercayaan diri, kebahagiaan, antusiasme dan
penerimaan. Penelitian membukktikan bahwa tersenyum benar-benar bisa membuat kita
tenang dan santai. Lalu gunakan bahasa positif dan sikap positif agar Anda terpersepsi
positif. Setelah itu baru;
Manusia cenderung menginginkan sesuatu
yang sulit atau tak bisa dimiliki. Dan semakin menginginkan sesuatu yang
menuntut usaha keras untuk mendapatkannya. Hal ni wajar, karena jika kita
terlalu mudah untuk ditaklukkan, orang-orang akan menganggap kita taken for
granted yang sangat mudah dicampakkan. Setiap Manusia memiliki naluri ingin
tahu yang tinggi. Tampillah semisterius mungkin. Itulah mengapa Tuhan berwujud ghaib,
agar kita terus mencari-Nya. Pemandangan yang sering dijumpai tidaklah menarik
perhatian. Bagaimana jika kita menulis tanpa spasi? carutmarutpasti.
Begitu pula dengan seni berkomunikasi, gunakanlah spasi atau jarak, agar
tercipta ruang-ruang rindu. Perasaaan rindu atau suka seseorang sangat
bergantung pada bagaimana kita membuat dia nyaman.
Bicaralah ketika suasana hatinya sedang
baik. Namun, bagaimana cara mengetahui suasana hati seseorang? Lihatlah
antusiasme, senyuman dan matanya. Tatap matanya tanpa nafsu atau dibuat-buat
saat ia berbicara dan dengarkan dia. Lebih banyak mendengar dan sedikit bicara
akan membuatnya nyaman di dekat Anda. Semakin kita menyukai seseorang, semakin
kita menganggap dia menarik. Kita cenderung lebih menyukainya orang-orang yang
menyukai kita. Ketika mengetahui bahwa kita diapresiasi, spontan kita akan
balik mengapresiasinya. Kita menyukai orang-orang yang mempunyai kesamaan
dengan kita. Bicarakan sesuatu yang sama-sama kalian sukai atau miliki. Itulah
mengapa para tentara mempunyai solidaritas tinggi satu sama lain. Karena
perjuangan, jalan dan usahanya nyaris semuanya sama.
Senangkan Siapa Saja
Barang siapa yang mencintai pasti akan
dicintai. Barang siapa yang membantu pasti akan dibantu. Ini adalah aturan
timbal-balik, kalau dalam bahasa hukum disebut asas resiprositas. Kita baru
pantas dicintai, jika kita tulus mencintai. Begitupun dengan kebahagiaan. Kita
baru pantas berbahagia, jika kita tulus membahagiakan orang lain. Karena hakikat
kebahagiaan tertinggi adalah membahagiakan orang lain. Abraham Maslow benar,
saat berkata "penghargaan adalah kebutuhan". Kebutuhan manusia
untuk dihargai. Kita hanya perlu sedikit belajar untuk memberi
penghargaan dengan jujur dan tulus. Sampai kapan kita harus mengeluh dan
menyalahkan orang lain?
Bertemanlah dengan orang yang Anda
ingin seperti mereka. Daya tarik Anda diperkuat oleh teman Anda karena Anda
terlihat sebagai suatu kesatuan. Berteman dengan orang hebat membuat kita
terpercik hebat. Sekali lagi, gunakan bahasa yang positif dan asyik. Bahasa
memiliki pengaruh besar terhadap cara kita memandang sesuatu. Karena itu, kita
dapat meredam situasi dan reaksi buruk dengan kata-kata yang tepat. Ambil
contoh kata perang dan aksi militer. Atau penggusuran dan penertiban.
Keduanya menghasilkan makna berbeda meskipun maksudnya sama. Jika terjadi
perbedaan pemikiran, bernada keras apalagi membentak di depan umum, bukanlah solusinya.
Tunjukkan bahwa saran kita menghindarikannya dari dampak buruk atau
hal-hal yang tidak menyenangkan.
Penulis hanya menawarkan solusi-solusi
psikologis untuk menaklukkan masalah, bukan orangnya. Umumnya, kegalauan dan
frustrasi disebabkan oleh ketidakmampuan kita dalam berkomunikasi secara
efektif dengan orang lain dan ketidaktahuan kita untuk menaklukkan masalah.
Kita tidak mesti berperang atau berdebat. “Orang bisa menang tanpa perang, ujar
Sun Zi“. Atau seperti pesan Dale Carnegie; “Cara untuk memperoleh manfaat dari
perdebatan adalah dengan menghindari perdebatan itu sendiri“. Karena hidup di
dunia hanya sekali, berikanlah yang terbaik.
Semoga
semuanya terlakukan dengan baik!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar