Sudah
nonton Superman; Man of Steel? Sudah tahu juga kan, kalau Kal si superman itu
bukan manusia planet bumi seperti kita?
Kecuali jika Anda merasa manusia super yang berasal dari planet lain, tak
mengapa Anda mengerjakan segala hal seorang diri. Tapi kalau tidak dan pasti
tidak, maka Anda harus dapat bekerja sama secara tim jika Anda ingin
lekas berhasil dalam melakukan suatu hal.
Lucu saja ketika Anda yang menjadi penyerang, bertahan, pelatih sekaligus kiper
dalam sebuah tim sepakbola. Bahkan permainan atau olahraga seindividual golf,
membutuhkan orang lain untuh meraih kesuksesan atasnya. Minimal pelatih. Kita
adalah makhluk sosial. Dalam bidang apapun, baik itu mencari pasangan hidup
atau dalam hal bisnis, kita membutuhkan
mitra kerja yang Andal. Tapi sayangnya, tidak sedikit penipuan bisnis terjadi
karena mitra yang diajak kerjasama ternyata tidak dapat diandalkan. Tidak semua
orang dapat dijadikan mitra. Dan
tidak semua mitra dapat diandalkan. Sederhananya, inilah
langkah mencari mitra kerja yang andal;
Apa jadinya jika dua orang penumpang becak memiliki dua
tujuan yang berbeda dalam
satu becak? Tukang becak
yang setengah mati. Jika
Anda tidak ingin bisnis Anda
setangah mati seperti tukang becak tadi, temukan mitra kerja yang satu
tujuan dengan Anda. Dengan begini, sewaktu-waktu bila bisnis Anda agak
menyimpang atau jalan di tempat, Anda dapat saling mengingatkan untuk
kembali ke jalur dan
melanjutkan perjalanan agar lekas sampai pada tujuan. Tetapkan tujuan dengan
mantap dan tukang becakpun akan lebih semangat mengayuh becaknya.
2. Menutupi Kekurangan Anda
Ada orang yang cerdas
berpikir, tapi lambat bertindak. Ada yang cepat bertindak, tapi lemah
berpikir. Tentu akan lebih efektif, jika kita
cerdas berpikir, cepat bertindak. Asal jangan lama bertindak,
lemah dalam berpikir. Setiap orang mempunyai kelebihan dan kekurangan
masing-masing. Itulah gunanya mitra kerja;
menutupi kekurangan Anda. Misalnya Anda cerdas dalam
mengelola keuangan namun kurang cakap dalam pemasaran, maka carilah
mitra kerja yang cakap dalam bidang pemasaran. Teliti dimana celah Anda, kemudian
tambal dengan penambal yang tepat.
3. Mitra yang Ahli dalam Bidangnya
OK! Sekarang
Anda sudah tahu kelebihan Anda dan cara mengembangkannya. Anda juga sudah tahu
kekurangan Anda dan mencari mitra kerja yang dapat menutupi kekurangan
tersebut. Hanya saja tidak semua orang yang bekerja di bidang pemasaran,
betul-betul ahli dalam bidang tersebut. Dibutuhkan bakat dan pengalaman dalam
menguasai bidang tertentu. Anda tentu tahu dampak buruk yang terjadi bila Anda
bermitra dengan orang yang tidak ahli di bidangnya. Fokus utamanya adalah
mencari mitra kerja yang Andal. Lihatlah pengalaman kerja calon mitra Anda
tersebut.
Perumpaannya seperti mencari calon istri bagi pria; setiap istri adalah wanita,
tapi apakah semua wanita layak dijadikan istri?
Kita baru saja membicarakan panduan mencari mitra kerja, bukan cara
menjalankan hubungan dengan mitra kerja tersebut. Karena kegagalan dalam sebuah
mitra tidak melulu diakibatkan oleh mitra kerja Anda. Bisa saja berasal dari
Anda yang terlalu perfeksionis. Sebelum Anda menyalahkan orang lain,
bercerminlah dahulu. Seperti dalam teori Proyeksi Sigmun Freud; bahwa manusia
cenderung memproyeksikan kesalahan mereka pada orang lain. Padahal kesalahan
yang ia proyeksikan berasal dari dirinya sendiri. Sebagaimana proyektor yang memproyeksikan
gambar pada layar. Asal muasal gambar yang sebenarnya terletak pada proyektor,
bukan layarnya.
Memacu Produktivitas Kerja
Pahami
baik-baik bunyi peribahasa Perancis berikut : " Lebih baik bekerja
untuk hidup, daripada hidup untuk bekerja ". Kalau begitu, haruskah
Kita bekerja keras? atau cukup dengan bekerja cerdas? Perbedaan antara pekerja
keras dan pekerja cerdas hanya pada hasil yang sekarang, hasil masa depannya
sedikit banyak sama. Pekerja keras cenderung letih, sementara pekerja cerdas
tetap menikmati pekerjaannya. Karena pekerja cerdas mengutamakan efektivitas
dan efisiensi. Efektivitas adalah hasil yang baik dan efesiensi adalah proses
atau metode yang tepat. Menyapu dengan sapu atau menggunakan mesin penghisap
debu, manakah yang lebih efesien dan efektif. Manakah diantara dua pekerjaan
itu yang mencerminkan bekerja keras atau bekerja cerdas? Berikut adalah hal-hal
yang memacu produktivitas kerja.
1. Bekerja dengan Cerdas
Pekerja yang cerdas kerap menggunakan peralatan yang tepat untuk
efesiensi pencapaian tujuannya. Thomas Carlyle pernah berkata : "Manusia
adalah binatang yang menggunakan peralatan. Tanpa peralatan ia bukan apa-apa.
Dan sebaliknya, dengan menggunakan peralatan ia bisa segala-galanya".
Peralatan yang tepat dapat menjadi tongkat ajaib dalam menyelesaikan pekerjaan.
Inilah karakteristik pekerja cerdas. Atur tempat kerja Anda. Pilih lokasi yang
tenang. Namun jika pekerjaan Anda berbentuk usaha, cari tempat yang ramai.
Tentukan dengan tepat kapan waktu istirahat dan selesaikan pekerjaan
Anda.
Bayangkan kepuasan yang akan Anda toreh jika menyelesaikan pekerjaan tersebut. Ciri lain dari pekerja cerdas adalah sering melakukan 2 pekerjaan dalam satu waktu. Sekali dayung, dua, tiga pulau terlampaui. Kita bisa menyelesaikan dua pekerjaan atau lebih dalam satu waktu. Kita bisa mengerjakan pekerjaan rumah seperti menyapu, mencuci atau memasak sembari menelpon kerabat atau mendengarkan audio ceramah melalui hands free. Jika terjadi kemandegan dalam pekerjaan, memperluas atau meminta perspektif orang lain sangat membantu. Mungkin ada yang perlu ditambahkan, dikurangi atau diganti.
2. Menciptakan dan Mempertahankan Kebiasaan Baik
Jadikan
setiap hari penuh arti. Setiap orang masing-masing memiliki 24 jam sehari, dan
7 hari dalam seminggu. Tapi mengapa ada yang berhasil dan bahagia dalam
menikmati waktunya dan ada pula yang menuai lelah serta letih sahaja. Pernahkah
Anda merasa telah bekerja sekuat tenaga dari subuh hingga malam tapi yang Anda
dapatkan hanya lelah belaka? Seperti menunggang kuda komidi putar, seolah
berlari padahal berjalan ditempat. Itulah mengapa manajemen waktu sangat kita
perlukan. Samuel Johnson berucap : "Mata rantai kebiasaan terlalu
lemah untuk dirasakan sampai menjadi semakin kuat untuk ditinggalkan".
Jadi, pertanyaannya bukan apa yang harus dilakukan? tapi lakukan apa yang
kita tahu.
3. Karakter yang Tegas
Buatlah
agenda harian, minggu atau bulanan agar kita dapat mengacu pada agenda
tersebut. Sekali lagi, dahulukan pekerjaan yang penting, tentukan batas waktu
setiap kegiatan pada agenda tersebut. Di sisi lain, agenda kita tersebut juga
harus fleksibel dan kondisional. James Whistler, seorang seniman terkenal,
berkata : "Rahasia sukses melukis adalah mengetahui apa yang tidak harus
digambar diatas kanvas". Sama halnya melukis, pun kita harus
mengetahui apa yang tidak harus kita lakukan atau kapan kita harus berkata
tidak pada suatu hal atau seseorang. Kita baru bisa melakukan apa yang ada
diluar jadwal, jika semua jadwal mulai dari prioritas hingga formalitas
sudah selesai kita kerjakan.
4. Kerja Sama dengan Mitra yang Handal
Mintalah
delegasi atau bantuan orang lain pada pekerjaan yang bisa diwakilkan. Memang, konsep-konsep
yang sudah dijelaskan membutuhkan disiplin yang tinggi. Semakin disiplin kita,
semakin besar pula peluang mencapai hasil memuaskan, mengingat waktu dan tenaga
kita yang terbatas. Itulah intisari bekerja cerdas. Jika sukses itu gampang,
pastilah banyak orang-orang yang sukses. Banyak hal yang mesti kita kerjakan
namun waktu yang kita miliki sungguh terbatas. Jadi, tentukan skala prioritas
anda, skala terakhir serahkan pada deligasi spesialis anda. Hal-hal yang
menghambat pendelegasian adalah karena pola pikir yang berasumsi bahwa
pendelegasian adalah kelemahan atau anggapan bahwa menyuruh itu tak bermoral.
Padahal prinsip moral hanya ada dua: jangan sakiti dirimu dan jangan sakiti
orang lain. Dan, pendelegasian tidak berbenturan pada keduanya.
Kalau
begitu, kita fokus saja melakukan hal-hal yang bernilai besar dan sesuai dengan
kapasitas kita . Sisanya, serahkan pada delegasi ahli. Carilah delegasi yang
tepat, yang ahli atau spesialis di bidangnya. Jika delegasi berhasil
menyelesaikan tugasnya dengan baik, apresiasi ia, kalau perlu dalam bentuk
tulisan bahkan hadiah. Agar kinerja positif seperti itu akan terus
terulang. Delegasi yang paling tepat adalah sekertaris. Dan sekertaris
yang paling tepat ialah ia yang memahami tujuan dan potensi besar anda serta mampu
menambal kekurangan-kekurangan anda. Istri atau pasangan Anda, contohnya.
Karena banyaknya skandal antara pemimpin dan sekertaris, bagaimana kalau Anda
memperistrikan sekertaris anda. Karena ianya telah mengenal anda luar dan
dalam. Anda akan mendapati, bahwa istri terbaik adalah sekertaris yang cerdas
dan penyayang.
Pekerjaan yang Paling Mudah
Lalu,
setelah lelah memberi waktu pada orang lain, kapan waktu untuk Anda sendiri?
Carilah tempat persembunyian seperti apartemen, kost, laboratorium, perpustakaan,
hotel atau kendaraan pribadi sebagai tempat menenangkan diri dan menikmati
waktu untuk diri sendiri. Tidak sedikit para profesor, ilmuwan atau penulis
mencetak karya besarnya di tempat persembunyiannya tersebut. Para Nabi,
wali dan raja-raja zaman dahulu menggunakan goa, hutan, gunung atau pantai
sebagai tempat meditasi dan perenungan.Seperti kata George Bernard Shaw ;
"Orang-orang yang maju dalam hidup ini adalah orang-orang yang bangkit
dan mencari lingkungan yang mereka inginkan, lalu jika mereka tak dapat menemukannya,
mereka menciptakannya "
Pekerjaan
bukanlah pengejaran tanpa tujuan dan tanpa henti. Jadikan hobi menjadi
pekerjaan atau profesi kita. Katakanlah Anda gemar membaca, menulis, diskusi
dan menonton film, maka profesi yang menyenangkan buat Anda adalah dosen,
penulis, sutradara, presenter dan aktor. Pilihlah berdasarkan skala yang paling
Anda sukai. Karena pekerjaan yang paling mudah adalah pekerjaan yang membuat
kita bahagia dalam mengerjakannya.
Semoga kita
dapat bekerja secara cerdas!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar