Kamis, 05 Desember 2013

Dia Ada Dimana-mana



Terkadang kita menjalani hidup ini hanya sekadar untuk hidup dan menjalani keseharian kita saja tanpa bermakna apa-apa. Padahal dalam setiap liku hidup haruslah memiliki makna atau tujuan. Seperti kata Gandalf dalam The Lord of The Rings, “ banyak yang mati pantas hidup dan banyak yang hidup pantas mati. “ Bahkan ada kutipan yang mengatakan bahwa lebih baik mati dengan bermakna daripada hidup tanpa makna. 

Saking seringnya mengejar hal-hal duniawi, kita lupa bahwa dalam kehidupan baik dari diri sendiri maupun dari alam ada bantuan Allah pada setiap kejadian. Bukti-bukti kehadiran Tuhan terdapat di alam semesta, manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan, rezeki, dan aneka makhluk Allah lainnya. Allah SWT berfirman dalam Surah Al Baqarah ayat 115 “ Kemanapun kau memalingkan wajahmu, disitulah wajah-wajah Tuhan. “ Perlu dipahami bahwa wajah adalah hal yang membuat sesuatu dikenal. Maka wajah-wajah Tuhan yang dimaksud disini adalah tanda-tanda keberadaan Tuhan yang membuatNya dikenal. Dalam buku Quraish Shihab yang berjudul Dia Ada Dimana-mana, dijelaskan mengenai bukti-bukti kehadiran Allah pada setiap fenomena. Diantaranya;

 

Alam Semesta
Ciptaan Allah di alam semesta meliputi bintang, matahari, bulan, bumi, cahaya (terang/gelap), sumber cahaya, siang dan malam, gunung, laut, sungai, air, angin, api, dan banyak lainnya. Semua alam semesta ciptaan Allah saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Dalam kehidupan semua ini sangat berpengaruh. Salah satu contohnya adalah matahari berguna untuk menyinari bumi dan manusia manapun takkan sanggup menciptakan sesuatu sama halnya dengan matahari kecuali Allah. Sama halnya bumi,  salah satu planet yang Allah ciptakan agar dapat bisa dihuni oleh makhluk ciptaan-Nya. 

Manusia
Anugerah terbesar yang Allah berikan kepada manusia adalah akal.  Memang, selain manusia Allah juga memberikan karunia akal kepada malaikat. Hanya saja,  malaikat tidak memiliki hawa nafsu dan materi. Berdasarkan keterbatasan hawa nafsu dan materi tersebut, manusia dikatakan makhluk yang paling mulia. Dikatakan mulia ketika akal tersebut dapat menuntun hawa nafsu dan materi manusia. Hawa nafsu dan materi juga dimiliki binatang. Tapi binatang tidak memilik akal.  Dikarenakan kompleksitas manusia yang memiliki akal, hawa nafsu dan juga materi, manusia dikategorikan makhluk yang paling kompleks. Itulah Anugerah Allah kepada manusia.

Bintang
Binatang ciptaan Allah sangatlah beraneka ragam seperti unta, sapi, anjing, babi, ular, semut, lalat, nyamuk, dan masih banyak lainnya. Contohnya anjing dan babi adalah termasuk binatang yang diharamkan oleh Allah. Anjing adalah salah satu binatang yang memiliki indra penciuman yang paling tajam yang diciptakan oleh Allah yang tidak dimiliki oleh manusia, diharamkan dikarenakan karena air liurnya. Anjing sangat menyayangi dan patuh kepada tuannya sama seperti manusia yang menyayangi siapapun yang menyayanginya. Babi diharamkan dikarenakan karena terdapat berbagai macam penyakit yang ada di dalam tubuhnya. Babi memiliki sifat rakus dan malas. Sifat yang ada pada diri babi tersebut dapat tertular pada siapa saja yang memakan daging babi tersebut. 

Tumbuh-tumbuhan
Ciptaan oleh Allah dalam tumbuh-tumbuhan sama seperti pohon hijau, zaitun, kurma, anggur, dan rumput. Contohnya seperti kurma dan rumput. Kurma adalah makanan berkarbohidrat dan bermanfaat terkhususnya untuk orang Arab yang dilimpahkan dan diciptakan oleh Allah dengan berbagai macam kelezatan dari buah kurma. Rumput juga seperti itu memiliki banyak manfaat yang diciptakan oleh Allah. Ada rumput yang bisa dimakan oleh manusia seperti rumput laut. Ada rumput yang diciptakan seperti rumput ilalang yang dapat dijadikan bahan makanan seperti sapi dan kambing.

Aneka makhluk Allah lainnya
Ciptaan allah lainnya seperti bakteri dan virus. Bakteri yang diciptakan oleh Allah yang bermanfaat seperti bakteri lactobacillus protectus yang sangat bermanfaat untuk usus manusia. Adapula yang disebut rezeki. Sesuatu yang diciptakan dan diatur oleh Allah. Semua makhluk Allah baik itu manusia, hewan, tumbuhan dan lainnya memiliki takar rezeki yang berbeda-beda dan sudah ditentukan. Sekarang tinggal bagaimana caranya makhluk Allah tersebut berusaha untuk mendapatkannya.

Semoga tulisan di atas makin mengukuhkan keyakinan kita terhadap keberadaan Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar