Senin, 30 Desember 2013

Khadijah (The True Love Story of Muhammad)



Dalam buku yang berjudul Khadijah yang ditulis oleh Abdul Mun'im Muhammad Umar, menceritakan mengenai keistimewaan Khadijah dan kesetiaannya yang selalu menemani Rasulullah dalam suka maupun duka. Khadijah berperan penting dalam proses penyebaran islam. Berikut kisahnya;

Pernikahan Muhammad dengan Khadijah

Pada saat itu khadijah adalah wanita yang berprofesi sebagai pedagang yang sukses. Khadijah ingin mengirim barangnya ke Syam. Lalu mendengar kabar dari beberapa kerabatnya bahwa Muhammad orang yang pantas mendapat pekerjaan itu dan Muhammad pun tidak menolak. Khadijah pun mulai menyukai Muhammad karena kejujuran dan kecerdasannya. Dengan banyak cara Khadijah membujuk kerabatnya untuk mengatakan kepada Muhammad untuk melamarnya. Muhammad tentu ingin menikah, namun ia tak memiliki apapun untuk dijadikan mahar. Kemudian Khadijah mengatur segala urusan hingga menikahlah Muhammad dengannya.


Rumah Tangga Muhammad dan Khadijah

Pada pernikahannya, Khadijah dikarunai 3 orang anak. Anak pertama khadijah adalah laki-laki yang bernama Qasim dan dipilihlah Salmah sebagai orang yang dipercaya dalam proses persalinan Khadijah. Tak lama kemudian Khadijah merasakan kehamilan lagi yaitu anak perempuan dan diberi nama Zainab. Selanjutnya anak ketiga adalah Ruqayyah. Anak keempat perempuan lagi dan diberi nama Ummu Kultsum. Dan selanjutnya anak kelima adalah Fatimah. Sayangnya umur Qasim tidak bertahan lama dan ini membuat Khadijah dan Rasulullah sangat terpukul. Namun Khadijah dan Rasulullah tetap bersabar dan tawwakal walaupun Allah tak mengizinkan keluarga Beliau untuk memiliki anak laki-laki.

Risalah Kenabian

  Awalnya, Beliau selalu menyendiri di Gua Hira dan Khadijah selalu menyiapkan perbekalan untuk Beliau. Pada suatu malam, Beliau mendengar suara memanggil nama Beliau dengan menyebut bahwa Beliau adalah utusan Allah. Perasaan takut menyelimuti hatinya dan sosok itu muncul dan berkata "Wahai Muhammad, Engkaulah utusan Allah”.  Dan malam selanjutnya, Allah memberikan petunjuk kepada Muhammad mengenai tata cara beribadah kepada Allah. Setelah dari Gua Hira, Muhammad hanya ketakutan dan rasa tak percaya menghantuinya. Khadijahlah yang selalu di samping Beliau dan meyakinkannya bahwa Ia adalah utusan Allah. Maka, Khadijah adalah wanita pertama yang percaya  kepada beliau dan memeluk Islam. Kemudian Ali bin Abi Thalib, sepupunya sekaligus menantunya kelak, yang selalu Beliau bawa. Umurnya kala itu yang masih sepuluh tahun menobatkannya menjadi anak pertama yang masuk islam.

Fase Awal Penyebaran Agama Islam
Penyebaran agama islam pada awalnya belum dilakukan secara terbuka. hanya terbatas pada keluarga serta kerabat Beliau. Kemudian bertahap kepada pemimpin-pemimpin terkemuka kaum Quraisy. Khadijah sangat berperan penting dalam fase awal penyebaran agama islam karena selalu berada di sisi Rasulullah. Selalu memberikan dukungan, kasih sayang dan masukan semangat kepada Beliau. Khadijahlah orang pertama yang percaya kepada keimanan Beliau. Ia pula yang bersama Rasulullah ketika yang lain ingkar. Dan Khadijahlah yang memberi Rasulullah seluruh hartanya ketika yang lain enggan memberi kepadanya.

Dakwah secara Terbuka

Setelah semuanya telah siap, tibalah saatnya dakwah terbuka dihadapan kaum Quraisy. Banyak kaum Quraisy yang menolak ajaran yang dibawa oleh Muhammad dan mengira beliau adalah penyihir yang menolak ajaran leluhur mereka. Inilah saat dimana pertarungan antara kebenaran dan kebatilan memuncak. Penyebaran agama islam tidak semudah yang dibayangkan. Rasulullah beserta sanak keluarga dan para sahabatnya harus mendapatkan siksaan dari kaum Quraisy. Terutama dari Abu Lahab seseorang yang sangat membenci Beliau. Betapa hebatnya kebencian Abu Lahab, ia dibuatkan surah tersendiri untuk mengingatkan kita pada kebodohan, kebencian dan kekafiran Abu Lahab dan istrinya. Kebencian kaum Quraisy dilampiaskan dengan cacian maupun siksaan fisik. Namun, semangat Beliau dan para sahabat tak putus. Terutama Khadijah, yang selalu menemani Beliau yang bersedih akibat penolakan dari kaum Quraisy

Ujian Terus-Menerus

Akibat siksaan dan makian secara terus-menerus, para pengikut Rasulullah sebagian berhijrah ke Habasyah untuk menyelamatkan diri. Kaum Quraisy selalu menghasut pemimpin Habasyah agar mengembalikan  pengikut Rasulullah namun tak pernah berhasil karena pemimpin Habasyah adalah orang yang bijak dan melindungi orang yang ingin di bawah perlindungannya. Hal itu berlanjut hingga pertarungan terbuka. Pertarungan umat islam dan Quraisy berlangsung dengan kekalahan kaum Quraisy dan membuat mereka malu.

Boikot dan Pemutusan Hubungan

Karena kaum Quraisy semakin jengkel dengan Muhammad, terutama Abu Lahab, hingga kaum Quraisy mencoba jalur lain dengan memutus jalur perdagangan kepada pengikut Rasulullah. Boikot tersebut membuat mereka terusir dari Mekkah dan mengungsi untuk waktu yang cukup lama. Pengungsian tersebut kemudian dikenal dengan peristiwa hijrah ke Madinah. Setelah itu, kaum muslimin kembali ke Mekkah karena kekalahan kaum Quraisy.

Akhir Perjuangan yang Mulia

Penyebaran agama islam semakin meluas bahkan sampai diluar Arab. Diterapkan juga peraturan baru mengenai tawaf di ka'bah bahwa hanya kaum Muslim yang dapat melakukan hal tersebut. Kaum Quraisy kalah dan tak dapat berbuat apa-apa lagi.  Di bawah kepemimpinan Rasulullah, Yahudi dan Nasrani hidup saling toleran dengan agama Islam.

Keistimewaan Khadijah

Khadijah adalah istri Rasulullah yang paling lama menemani beliau. Selalu ada dalam suka dan duka. Menyayangi dan melindungi suami dan anak tercintanya dan mendukung apapun yang dilakukan oleh Rasulullah. Rasulullah menikah lagi setelah 13 tahun meninggalnya Khadijah dan tak ada satupun istri Beliau yang dapat menyaingi Khadijah.

Ahlul Bait (Keluarga Rasulullah)

            Setelah meninggalnya Khadijah dan beberapa keturunan Beliau, hanya Fatimah dan Ali (menantu sekaligus sepupuh Rasulullah) yang paling Beliau sayangi dan selalu Beliau kunjungi. Apalagi ditambah dengan kelahiran Hasan dan Husain, cucu kesayangan yang selalu menemani Beliau.


Khadijah; Teladan Wanita Muslimah

            Wanita manapun di dunia ini tentu saja ingin seperti Khadijah tak terkecuali saya sendiri. Menjadi istri yang selalu ada di samping Rasulullah, baik suka maupun duka. Orang yang percaya kepada Beliau dan membantu serta menyayangi Beliau. Buku ini rekomendasi untuk para wanita muslimah terutama untuk calon istri yang didambakan kaum muslimin.

Semoga bermanfaat!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar