Dalam buku yang berjudul Khadijah yang ditulis oleh Abdul Mun'im
Muhammad Umar, menceritakan mengenai keistimewaan Khadijah dan kesetiaannya
yang selalu menemani Rasulullah dalam suka maupun duka. Khadijah berperan
penting dalam proses penyebaran islam. Berikut kisahnya;
Pernikahan Muhammad dengan
Khadijah
Pada saat itu khadijah adalah wanita yang berprofesi sebagai pedagang
yang sukses. Khadijah ingin mengirim barangnya ke Syam. Lalu mendengar kabar
dari beberapa kerabatnya bahwa Muhammad orang yang pantas mendapat pekerjaan
itu dan Muhammad pun tidak menolak. Khadijah pun mulai menyukai Muhammad karena
kejujuran dan kecerdasannya. Dengan banyak cara Khadijah membujuk kerabatnya
untuk mengatakan kepada Muhammad untuk melamarnya. Muhammad tentu ingin menikah,
namun ia tak memiliki apapun untuk dijadikan mahar. Kemudian Khadijah mengatur
segala urusan hingga menikahlah Muhammad dengannya.
Rumah Tangga Muhammad dan Khadijah
Pada pernikahannya, Khadijah dikarunai 3 orang anak. Anak pertama
khadijah adalah laki-laki yang bernama Qasim dan dipilihlah Salmah sebagai
orang yang dipercaya dalam proses persalinan Khadijah. Tak lama kemudian Khadijah
merasakan kehamilan lagi yaitu anak perempuan dan diberi nama Zainab.
Selanjutnya anak ketiga adalah Ruqayyah. Anak keempat perempuan lagi dan diberi
nama Ummu Kultsum. Dan selanjutnya anak kelima adalah Fatimah. Sayangnya umur
Qasim tidak bertahan lama dan ini membuat Khadijah dan Rasulullah sangat
terpukul. Namun Khadijah dan Rasulullah tetap bersabar dan tawwakal walaupun
Allah tak mengizinkan keluarga Beliau untuk memiliki anak laki-laki.
Risalah Kenabian
Awalnya, Beliau selalu menyendiri di Gua Hira
dan Khadijah selalu menyiapkan perbekalan untuk Beliau. Pada suatu malam, Beliau
mendengar suara memanggil nama Beliau dengan menyebut bahwa Beliau adalah
utusan Allah. Perasaan takut menyelimuti hatinya dan sosok itu muncul dan
berkata "Wahai Muhammad, Engkaulah utusan Allah”. Dan malam selanjutnya, Allah memberikan
petunjuk kepada Muhammad mengenai tata cara beribadah kepada Allah. Setelah dari
Gua Hira, Muhammad hanya ketakutan dan rasa tak percaya menghantuinya. Khadijahlah
yang selalu di samping Beliau dan meyakinkannya bahwa Ia adalah utusan Allah.
Maka, Khadijah adalah wanita pertama yang percaya kepada beliau dan
memeluk Islam. Kemudian Ali bin Abi Thalib, sepupunya sekaligus menantunya
kelak, yang selalu Beliau bawa. Umurnya kala itu yang masih sepuluh tahun
menobatkannya menjadi anak pertama yang masuk islam.
Fase Awal Penyebaran Agama Islam
Penyebaran agama islam pada awalnya belum dilakukan secara
terbuka. hanya terbatas pada keluarga serta kerabat Beliau. Kemudian bertahap
kepada pemimpin-pemimpin terkemuka kaum Quraisy. Khadijah sangat berperan
penting dalam fase awal penyebaran agama islam karena selalu berada di sisi
Rasulullah. Selalu memberikan dukungan, kasih sayang dan masukan semangat
kepada Beliau. Khadijahlah orang pertama yang percaya kepada keimanan Beliau.
Ia pula yang bersama Rasulullah ketika yang lain ingkar. Dan Khadijahlah yang
memberi Rasulullah seluruh hartanya ketika yang lain enggan memberi kepadanya.
Dakwah secara Terbuka
Setelah semuanya telah siap, tibalah saatnya dakwah terbuka
dihadapan kaum Quraisy. Banyak kaum Quraisy yang menolak ajaran yang dibawa
oleh Muhammad dan mengira beliau adalah penyihir yang menolak ajaran leluhur
mereka. Inilah saat dimana pertarungan antara kebenaran dan kebatilan memuncak.
Penyebaran agama islam tidak semudah yang dibayangkan. Rasulullah beserta sanak
keluarga dan para sahabatnya harus mendapatkan siksaan dari kaum Quraisy.
Terutama dari Abu Lahab seseorang yang sangat membenci Beliau. Betapa hebatnya
kebencian Abu Lahab, ia dibuatkan surah tersendiri untuk mengingatkan kita pada
kebodohan, kebencian dan kekafiran Abu Lahab dan istrinya. Kebencian kaum
Quraisy dilampiaskan dengan cacian maupun siksaan fisik. Namun, semangat Beliau
dan para sahabat tak putus. Terutama Khadijah, yang selalu menemani Beliau yang
bersedih akibat penolakan dari kaum Quraisy
Ujian Terus-Menerus
Akibat siksaan dan makian secara terus-menerus, para pengikut Rasulullah
sebagian berhijrah ke Habasyah untuk menyelamatkan diri. Kaum Quraisy selalu
menghasut pemimpin Habasyah agar mengembalikan
pengikut Rasulullah namun tak pernah berhasil karena pemimpin Habasyah
adalah orang yang bijak dan melindungi orang yang ingin di bawah
perlindungannya. Hal itu berlanjut hingga pertarungan terbuka. Pertarungan umat
islam dan Quraisy berlangsung dengan kekalahan kaum Quraisy dan membuat mereka
malu.
Boikot dan Pemutusan Hubungan
Karena kaum Quraisy semakin jengkel dengan Muhammad, terutama Abu
Lahab, hingga kaum Quraisy mencoba jalur lain dengan memutus jalur perdagangan
kepada pengikut Rasulullah. Boikot tersebut membuat mereka terusir dari Mekkah
dan mengungsi untuk waktu yang cukup lama. Pengungsian tersebut kemudian
dikenal dengan peristiwa hijrah ke Madinah. Setelah itu, kaum muslimin kembali
ke Mekkah karena kekalahan kaum Quraisy.
Akhir Perjuangan yang Mulia
Penyebaran agama islam semakin meluas bahkan sampai diluar Arab.
Diterapkan juga peraturan baru mengenai tawaf di ka'bah bahwa hanya kaum Muslim
yang dapat melakukan hal tersebut. Kaum Quraisy kalah dan tak dapat berbuat
apa-apa lagi. Di bawah kepemimpinan Rasulullah,
Yahudi dan Nasrani hidup saling toleran dengan agama Islam.
Keistimewaan Khadijah
Khadijah adalah istri Rasulullah yang paling lama menemani beliau.
Selalu ada dalam suka dan duka. Menyayangi dan melindungi suami dan anak
tercintanya dan mendukung apapun yang dilakukan oleh Rasulullah. Rasulullah
menikah lagi setelah 13 tahun meninggalnya Khadijah dan tak ada satupun istri Beliau
yang dapat menyaingi Khadijah.
Ahlul Bait (Keluarga Rasulullah)
Setelah meninggalnya Khadijah dan
beberapa keturunan Beliau, hanya Fatimah dan Ali (menantu sekaligus sepupuh
Rasulullah) yang paling Beliau sayangi dan selalu Beliau kunjungi. Apalagi
ditambah dengan kelahiran Hasan dan Husain, cucu kesayangan yang selalu
menemani Beliau.
Khadijah; Teladan Wanita Muslimah
Wanita manapun di dunia ini tentu
saja ingin seperti Khadijah tak terkecuali saya sendiri. Menjadi istri yang
selalu ada di samping Rasulullah, baik suka maupun duka. Orang yang percaya kepada
Beliau dan membantu serta menyayangi Beliau. Buku ini rekomendasi untuk para
wanita muslimah terutama untuk calon istri yang didambakan kaum muslimin.
Semoga
bermanfaat!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar