Senin, 06 Januari 2014

Muhammad; Prophet for Our Time





Setiap umat pasti mendambakan sosok yang dapat memimpin mereka menuju kebenaran. Seperti umat kristen dengan kehadiran Yesus. Seperti agama Budha melihat realitas tertinggi Nirwana yang diajarkan Sidharta Gautama. Begitu pula dengan Islam, agama yang dibawa Muhammad. Pada pembahasan sebelumnya, kita telah membahas mengenai Biografi Khadijah, istri yang paling dicintai Muhammad. Sekarang, mari kita membahas mengenai biografi singkat tentang Muhammad. Dalam buku Karen Armstrong yang berjudul Muhammad: Prophet for Our Time, tidak hanya membahas mengenai sejarah hidup Muhammad, melainkan pesan yang disampaikan penulis tentang bagaimana orang Barat mengubah cara pandangnya tentang Muslim dan begitu pula sebaliknya.

Periode Mekkah

Di Mekkah, Muhammad menerima wahyu dari Allah bahwa ia adalah Nabi utusan Allah untuk mengemban wahyunya. Pada awalnya, beliau hanya mengira itu bisikan jin seperti yang diceritakan orang Arab sebelumnya. Namun, itu adalah Malaikat Jibril. Kala itu, Mekkah merupakan pusat perdagangan Internasional yang dimana sebelumnya masyarakatnya adalah nomad. Muhammad dibesarkan dan didik dengan etos badui yang mana penduduknya tidak tertarik pada agama konvensional ataupun permasalahan kehidupan sesudah mati. Kehidupan suku saat itu lebih mementingkan kepentingan kelompok dan terkadang bersifat egois karena bisa membuat keluarganya melarat. Suku di Arab menanamkan sifat kepada tiap anggotanya untuk membela para anggota sukunya baik itu salah atau benar. Suku-suku di Arab rentan terhadap peperangan sehingga pendiri Quraisy yang bernama Qusai ibn Kilab menggabugkan klan-klan di Arab hingga terbentuklah Quraisy. Quraisy merupakan suku yang lihai dalam perdagangan. Itu karena tidak memungkinkan bagi mereka untuk bertani atau melaut di padang Stepa.

Pada masa itu, kaum Quraisy mempercayakan dewa dan dewi-dewinya. Mereka beragama secara pragmatis. Dikatakan pragmatis, karena mereka mempercayakan bahwa Allah itu ada yang menciptakan langit dan bumi. Namun, mereka hanya berdoa di kala susah dan meninggalkan Allah dikala senang. Mereka beranggapan bahwa Allah tidak berpengaruh apa-apa dalam kehidupan mereka. Allah hanyalah bapak Ka'bah. Dewa dan dewi adalah perwakilan di bumi yang mereka percayakan sebagai pengirim pesan atas doa mereka kepada Allah. Semenjak Muhammad membawa agama Islam ke Mekkah, beberapa hal masih diterima Quraisy seperti manusia tercipta dari embrio namun mereka tidak menerima cara penyembahan Allah dengan menundukkan kepala, karena  hal tersebut merupakan hal yang menjijikkan bagi kaum Quraisy. Muhammad menerima wahyu dari Jibril di Gua Hira. Khadijah menceritakan hal ini kepada Waraqah, penganut agama Kristen. Menurut Waraqah yang juga kaum cendikiawan yang taat pada ajaran Nasrani, akan datang seorang Nabi dari keturunan Arab yang akan membawakan wahyu kepada Umat Islam.

Zaman Jahiliyah

Zaman jahiliyah, atau zaman kegelapan adalah zaman dimana Muhammad melakukan penyebaran Agama Islam yang ditentang oleh kaum Quraisy. Hal ini dianggap melanggar kepercayaan nenek moyang mereka. Awalnya, penyebaran Agama Islam hanya terbatas pada keluarga serta sahabat-sahabat Nabi. Lalu kemudian menyebar dan dilakukan segala terbuka. Pada masa ini, kaum Quraisy lebih mementingkan individu daripada kelompok, melakukan perampasan hak anak yatim, janda, dan orang miskin. Pengikut Muhammad yang awalnya hanyalah kaum yang tertindas oleh Quraisy, kemudian menyebar hingga menyentuh orang berpengaruh di Mekkah.

Kehadiran Muhammad sebagai Nabi sangat mustahil diterima oleh kaum Quraisy. Menurutnya, para penerima wahyu merupakan sosok yang menonjol dan pendiri masyarakat bahkan memiliki mukjizat. Bagaimana mungkin Muhammad meraih kesetaraan dengan Musa dan Isa? Mereka berharap Allah memilih dari klan yang lebih tinggi bukan seorang minor dari klan hasyim. Penyebaran Agama yang dibawa Muhammad menyebabkan perpecahan di keluarganya sendiri bahkan di masyarakat karena bertentangan dengan watak alami mereka. Terkadang wahyu dari Allah begitu menyakitkan untuk Beliau sampaikan namun seketika itu rasanya seperti dihujani dengan kedamaian. Wahyu Allah diturunkan surah demi surah. Dalam Al-Quran disusunlah surah awal yang panjang dan surah akhir yang pendek yang mengajar muatan dasar dan memungkinkan pembaca untuk memetik pelajaran pentingnya. Alquran membawa kedamaian bagi yang mendengarkannya. Al-Quran sering memuat pertanyaan agar pembacanya memiliki kesadaran. Muhammad adalah perwujudan Alqur’an. Beliau  mengimplementasikan isi Al-Quran kedalam kehidupan sehari-hari.  Hal itu sperti mengajak sahabatnya untuk shalat dan berzakat. Kedua hal ini sangat dibenci oleh Quraisy. Pertama karena sifat shalat yang sujud yang mereka anggap sangat rendah dan kedua adalah zakat yang mereka anggap tidak pantas. Kesalahan orang miskin sendiri karena tidak berusaha.

Periode Madinah

Seperti yang kita bahas sebelumnya pada biografi singkat Khadijah, bahwa Muhammad dan pengikutnya hijrah ke Madinah karena kondisi di Mekkah yang tidak memungkinkan untuk dakwah penyebaran agama islam. Di Madinah, awalnya masih mendapat perlakuan yang sama seperti di Mekkah namun tidak separah seperti yang dilakukan oleh kaum Quraisy. Cobaan yang dialami beliau adalah seperti pengkhiatan sekutu Nabi dan pengikutnya. Namun, karena usaha yang keras, berakhlak dan ikhlas karena Tuhan, Madinah bisa Beliau taklukkan sampai seluruh Arab hingga membuat penyebaran Agama Islam begitu pesat. Dalam masa ini pula terbentuknya hak-hak wanita di arab serta hak seorang istri dan cara bagaimana suami memperlakukan istri yang dituangkan dalam Surah An-Nisa.

Miskonsepsi Barat tentang Muhammad

Penyampaian yang tersirat dalam buku ini adalah sejarah Nabi Muhammad yang mengubah cara pandang orang Barat terhadap Muhammad dan juga Islam. Yang mana Muhammad dianggap sebagai Nabi yang memiliki banyak istri yang hanya memenuhi nafsu belaka. Padahal, salah satu misi Beliau adalah mempermudah penyebaran Agama Islam diantara suku-suku Arab serta memerdekan budak-budak dan wanita. Dalam buku ini juga mengajarkan kita bagaimana cara Muhammad bertingkah laku dalam kehidupan sehari-hari, cara berperang menurut Islam, cara memperlakukan hak wanita, anak yatim, dan budak, serta banyak hal lainnya yang bisa kita terapkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Apa yang harus kita lakukan sebagai seorang yang mengaku pengikut ajaran Muhammad? Dengan meneladani ajaran akhlak dan rasionalitas Muhammad. Agar miskonsepsi barat tentang Muhammad dapat kita luruskan.

Selamat Meneladani Muhammad!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar