Dalam buku Jalaluddin Rakhmat yang berjudul Jalan Rahmat; Mengetuk Pintu Tuhan mengisahkan mengenai pencapaian kita untuk kembali kepada Tuhan. Maksudnya adalah bagaimana cara kita untuk memperoleh rahmat darinya. Rahmat dapat pula diartikan sebagai keberkahan atau cinta yang sempurna. Cinta Pemilik Cinta.
Memahami
Jalan Rahmat
Untuk dapat
memahami jalan Rahmat ada beberapa hal yang perlu kita lakukan. Salah satunya
misalnya seperti tasawuf. Tasawuf ini diartikan sebagai orang yang tengah
menempuh perjalanan menuju Allah SWT dengan jalan cinta, kasih, dan penuh rahmat.
Jalan ini tentu tidak mudah karena penuh dengan begitu banyak cobaan. Jalan
rahmat dapat dipahami dengan melakukan hal-hal seperti;
1) Memulai
segala sesuatu dengan membaca Ta’awwudz. Hal ini dimaksudkan untuk
menghindarkan kita dari segala tipu daya setan untuk sesuatu yang kita
kerjakan.
2) Berdiam
diri. Seperti pepatah lama mengatakan bahwa diam itu adalah emas. Maksudnya
adalah kita cukup berbicara untuk hal penting saja dan lebih baik diam bila
hanya untuk menggunjing orang lain atau berbicara sesuatu yang tidak
bermanfaat.
3) Bertanya,
sebagai media untuk mencari ilmu. Bertanya dalam perspektif ini bukan bertanya
yang membuat jengkel orang lain.
4) Amanat adalah
menjaga milik orang lain dan tidak menggunakannya secara pribadi. Allah SWT tidak
menyayangi orang-orang yang melanggar amanat.
5) Memaafkan,
baik itu pada diri sendiri maupun orang lain. Bagaimana mungkin kita dapat
memaafkan seseorang yang telah menyakiti kita? Mungkin saja! Dendam terhadap
orang lain lantaran kita telah disakiti hanya membuat kita sakit sendiri,
menyebabkan penyakit hati, dan selalu berprasangka buruk terhadap orang lain. Allah SWT saja memaafkan hambanya entah itu
dosa besar atau kecil. Lalu mengapa kita yang bermandikan dosa dan salah ini
tidak mau memaafkan kesalahan orang lain?
6) Ikhlas, dalam
artian kita sebagai manusia ciptaan Tuhan hanya cukup berusaha sebaik-baiknya
dan berdoa atas apa yang kita lakukan di dunia ini yang semata-mata untuk
mencapai rahmat dari Allah.
7) Berbuat
baik. Why good thing happen to good
people? Apapun yang kita lakukan baik itu kepada manusia, hewan, atau
tumbuhan sekalipun Allah akan selalu membalas-Nya. Terkadang kita selalu
berfikir mengapa ketika saya berbuat baik terhadap seseorang, dia membalas
dengan keburukan. Padahal Allah SWT melalu tangannya menyiapkan orang lain yang
tidak kita duga untuk menolong kita.
Teladan;
Penunjuk Jalan Rahmat
Salah satu
contoh teladan yang saya ambil adalah saling menghormati umat beragama. Para
pendeta kristiani mendapat perlakuan cukup istimewa di Mesir. Pendeta tersebut
kagum terhadap orang Arab di Mesir. Mereka dibebaskan dari pajak bahkan
dilindungi apabila terancam. Ini adalah salah satu contoh kecil salah satu
teladan yang perlu kita tiru. Dalam Islam, suri teladan yang paling agung
adalah Muhammad Saw. Dialah penunjuk jalan rahmat. Dialah yang paling tahu
jalan rahmat tersebut. Dialah yang telah sampai dan telah melakukan perjalanan
tersebut. Kemudian keluarga Muhammad Saw. yang suci.
Asas
Perjalanan
Dalam
mencapai rahmat menuju Ilahi tentu saja tidak akan bisa tanpa mengetahui
hal-hal apa saja yang diperbolehkan ataupun dilarang. Kita perlu adanya
bimbingan. Salah satunya disini adalah mukjizat Al-Quran yang takkan
tertandingi oleh apapun. Dalam Al-Quran disampaikan wahyu Allah SWT untuk
umat-Nya. Bahkan pada zaman Nabi Sawwsaja seorang kafir mengetahui hadits yang
asli dibandingkan hadits palsu, bahkan hadits yang dikeluarkan oleh nabi palsu.
Penting bagi kita untuk mengetahui asa perjalanan berupa Al-Qur’an dan Hadits.
Bekal Perjalanan
Jalan menuju
Ilahi tidak hanya bermodal dengan harta duniawi karena tidak akan mungkin
dibawa sampai mati. Salah satunya adalah seperti berpuasa di bulan Ramadhan.
Puasa bermanfaat untuk menahan hawa nafsu dan kita bisa merasakan penderitaan
fakir miskin yang kelaparan. Dalam penelitian di luar negeri pun mengatakan
bahwa manfaat berpuasa adalah menghilangkan racun yang ada dalam tubuh kita.
Berpuasa juga salah satu jalan untuk mendekatkan diri pada-Nya. Maka, nikmat apalagi yang kita dustakan? Allah SWT
menyiapkan berbagai macam cara bagaimana kita ketika kembali kepada-Nya kita
berada dalam perlindungan-Nya.
Jika Sudah
Memahami, Lakukanlah!
Dengan akal
kita berfikir dan mencari keberadaan tentang Tuhan. Kita diberkati kehidupan yang begitu melimpah
dan sebagai balasannya kita bersujud dan berterimakasih pada-Nya dengan cara
mematuhi perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Dengan akal tersebut kita
memahami bahwa tidak ada jalan lain selain jalan cinta atau jalan rahmat
tersebut. Maka, cintailah apa yang dicintai dan janganlah cintai apa yang tidak
cintai oleh pemilik jalan tersebut. Pemilik jalan rahmat dan pemilik cinta;
Tuhan.
Semoga bermanfaat!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar