Senin, 27 Januari 2014

Jalan Rahmat; Mengetuk Pintu Tuhan




Dalam buku Jalaluddin Rakhmat yang berjudul Jalan Rahmat; Mengetuk Pintu Tuhan mengisahkan mengenai pencapaian kita untuk kembali kepada Tuhan. Maksudnya adalah bagaimana cara kita untuk memperoleh rahmat darinya. Rahmat dapat pula diartikan sebagai keberkahan atau cinta yang sempurna. Cinta Pemilik Cinta.

Memahami Jalan Rahmat
Untuk dapat memahami jalan Rahmat ada beberapa hal yang perlu kita lakukan. Salah satunya misalnya seperti tasawuf. Tasawuf ini diartikan sebagai orang yang tengah menempuh perjalanan menuju Allah SWT dengan jalan cinta, kasih, dan penuh rahmat. Jalan ini tentu tidak mudah karena penuh dengan begitu banyak cobaan. Jalan rahmat dapat dipahami dengan melakukan hal-hal seperti;
1)     Memulai segala sesuatu dengan membaca Ta’awwudz. Hal ini dimaksudkan untuk menghindarkan kita dari segala tipu daya setan untuk sesuatu yang kita kerjakan.
2)     Berdiam diri. Seperti pepatah lama mengatakan bahwa diam itu adalah emas. Maksudnya adalah kita cukup berbicara untuk hal penting saja dan lebih baik diam bila hanya untuk menggunjing orang lain atau berbicara sesuatu yang tidak bermanfaat.
3)     Bertanya, sebagai media untuk mencari ilmu. Bertanya dalam perspektif ini bukan bertanya yang membuat jengkel orang lain.
4)     Amanat adalah menjaga milik orang lain dan tidak menggunakannya secara pribadi. Allah SWT tidak menyayangi orang-orang yang melanggar amanat.
5)     Memaafkan, baik itu pada diri sendiri maupun orang lain. Bagaimana mungkin kita dapat memaafkan seseorang yang telah menyakiti kita? Mungkin saja! Dendam terhadap orang lain lantaran kita telah disakiti hanya membuat kita sakit sendiri, menyebabkan penyakit hati, dan selalu berprasangka buruk terhadap orang lain.  Allah SWT saja memaafkan hambanya entah itu dosa besar atau kecil. Lalu mengapa kita yang bermandikan dosa dan salah ini tidak mau memaafkan kesalahan orang lain?
6)     Ikhlas, dalam artian kita sebagai manusia ciptaan Tuhan hanya cukup berusaha sebaik-baiknya dan berdoa atas apa yang kita lakukan di dunia ini yang semata-mata untuk mencapai rahmat dari Allah.
7)     Berbuat baik. Why good thing happen to good people? Apapun yang kita lakukan baik itu kepada manusia, hewan, atau tumbuhan sekalipun Allah akan selalu membalas-Nya. Terkadang kita selalu berfikir mengapa ketika saya berbuat baik terhadap seseorang, dia membalas dengan keburukan. Padahal Allah SWT melalu tangannya menyiapkan orang lain yang tidak kita duga untuk menolong kita. 


Teladan; Penunjuk Jalan Rahmat
Salah satu contoh teladan yang saya ambil adalah saling menghormati umat beragama. Para pendeta kristiani mendapat perlakuan cukup istimewa di Mesir. Pendeta tersebut kagum terhadap orang Arab di Mesir. Mereka dibebaskan dari pajak bahkan dilindungi apabila terancam. Ini adalah salah satu contoh kecil salah satu teladan yang perlu kita tiru. Dalam Islam, suri teladan yang paling agung adalah Muhammad Saw. Dialah penunjuk jalan rahmat. Dialah yang paling tahu jalan rahmat tersebut. Dialah yang telah sampai dan telah melakukan perjalanan tersebut. Kemudian keluarga Muhammad Saw. yang suci.

Asas Perjalanan
Dalam mencapai rahmat menuju Ilahi tentu saja tidak akan bisa tanpa mengetahui hal-hal apa saja yang diperbolehkan ataupun dilarang. Kita perlu adanya bimbingan. Salah satunya disini adalah mukjizat Al-Quran yang takkan tertandingi oleh apapun. Dalam Al-Quran disampaikan wahyu Allah SWT untuk umat-Nya. Bahkan pada zaman Nabi Sawwsaja seorang kafir mengetahui hadits yang asli dibandingkan hadits palsu, bahkan hadits yang dikeluarkan oleh nabi palsu. Penting bagi kita untuk mengetahui asa perjalanan berupa Al-Qur’an dan Hadits.

Bekal Perjalanan
Jalan menuju Ilahi tidak hanya bermodal dengan harta duniawi karena tidak akan mungkin dibawa sampai mati. Salah satunya adalah seperti berpuasa di bulan Ramadhan. Puasa bermanfaat untuk menahan hawa nafsu dan kita bisa merasakan penderitaan fakir miskin yang kelaparan. Dalam penelitian di luar negeri pun mengatakan bahwa manfaat berpuasa adalah menghilangkan racun yang ada dalam tubuh kita. Berpuasa juga salah satu jalan untuk mendekatkan diri pada-Nya. Maka, nikmat  apalagi yang kita dustakan? Allah SWT menyiapkan berbagai macam cara bagaimana kita ketika kembali kepada-Nya kita berada dalam perlindungan-Nya. 

Jika Sudah Memahami, Lakukanlah!
Dengan akal kita berfikir dan mencari keberadaan tentang Tuhan.  Kita diberkati kehidupan yang begitu melimpah dan sebagai balasannya kita bersujud dan berterimakasih pada-Nya dengan cara mematuhi perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Dengan akal tersebut kita memahami bahwa tidak ada jalan lain selain jalan cinta atau jalan rahmat tersebut. Maka, cintailah apa yang dicintai dan janganlah cintai apa yang tidak cintai oleh pemilik jalan tersebut. Pemilik jalan rahmat dan pemilik cinta; Tuhan.
Semoga bermanfaat!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar