Setiap umat pasti mendambakan sosok yang dapat memimpin mereka menuju
kebenaran. Seperti umat kristen dengan kehadiran Yesus. Seperti agama Budha melihat
realitas tertinggi Nirwana yang diajarkan Sidharta Gautama. Begitu pula dengan
Islam, agama yang dibawa Muhammad. Pada pembahasan sebelumnya, kita telah
membahas mengenai Biografi Khadijah, istri yang paling dicintai Muhammad.
Sekarang, mari kita membahas mengenai biografi singkat tentang Muhammad. Dalam
buku Karen Armstrong yang berjudul Muhammad: Prophet for Our Time, tidak hanya membahas mengenai sejarah hidup
Muhammad, melainkan pesan yang disampaikan penulis tentang bagaimana orang
Barat mengubah cara pandangnya tentang Muslim dan begitu pula sebaliknya.
Periode Mekkah
Di Mekkah, Muhammad menerima wahyu dari Allah bahwa ia adalah Nabi
utusan Allah untuk mengemban wahyunya. Pada awalnya, beliau hanya mengira itu
bisikan jin seperti yang diceritakan orang Arab sebelumnya. Namun, itu adalah
Malaikat Jibril. Kala itu, Mekkah merupakan pusat perdagangan Internasional
yang dimana sebelumnya masyarakatnya adalah nomad. Muhammad dibesarkan dan
didik dengan etos badui yang mana penduduknya tidak tertarik pada agama
konvensional ataupun permasalahan kehidupan sesudah mati. Kehidupan suku saat
itu lebih mementingkan kepentingan kelompok dan terkadang bersifat egois karena
bisa membuat keluarganya melarat. Suku di Arab menanamkan sifat kepada tiap
anggotanya untuk membela para anggota sukunya baik itu salah atau benar.
Suku-suku di Arab rentan terhadap peperangan sehingga pendiri Quraisy yang
bernama Qusai ibn Kilab menggabugkan klan-klan di Arab hingga terbentuklah
Quraisy. Quraisy merupakan suku yang lihai dalam perdagangan. Itu karena tidak
memungkinkan bagi mereka untuk bertani atau melaut di padang Stepa.
Pada masa itu, kaum Quraisy mempercayakan dewa dan dewi-dewinya.
Mereka beragama secara pragmatis. Dikatakan pragmatis, karena mereka
mempercayakan bahwa Allah itu ada yang menciptakan langit dan bumi. Namun,
mereka hanya berdoa di kala susah dan meninggalkan Allah dikala senang. Mereka
beranggapan bahwa Allah tidak berpengaruh apa-apa dalam kehidupan mereka. Allah
hanyalah bapak Ka'bah. Dewa dan dewi adalah perwakilan di bumi yang mereka
percayakan sebagai pengirim pesan atas doa mereka kepada Allah. Semenjak
Muhammad membawa agama Islam ke Mekkah, beberapa hal masih diterima Quraisy
seperti manusia tercipta dari embrio namun mereka tidak menerima cara penyembahan
Allah dengan menundukkan kepala, karena
hal tersebut merupakan hal yang menjijikkan bagi kaum Quraisy. Muhammad
menerima wahyu dari Jibril di Gua Hira. Khadijah menceritakan hal ini kepada
Waraqah, penganut agama Kristen. Menurut Waraqah yang juga kaum cendikiawan
yang taat pada ajaran Nasrani, akan datang seorang Nabi dari keturunan Arab
yang akan membawakan wahyu kepada Umat Islam.
Zaman Jahiliyah
Zaman jahiliyah, atau zaman kegelapan adalah zaman dimana Muhammad
melakukan penyebaran Agama Islam yang ditentang oleh kaum Quraisy. Hal ini
dianggap melanggar kepercayaan nenek moyang mereka. Awalnya, penyebaran Agama
Islam hanya terbatas pada keluarga serta sahabat-sahabat Nabi. Lalu kemudian
menyebar dan dilakukan segala terbuka. Pada masa ini, kaum Quraisy lebih
mementingkan individu daripada kelompok, melakukan perampasan hak anak yatim,
janda, dan orang miskin. Pengikut Muhammad yang awalnya hanyalah kaum yang
tertindas oleh Quraisy, kemudian menyebar hingga menyentuh orang berpengaruh di
Mekkah.
Kehadiran Muhammad sebagai Nabi sangat mustahil diterima oleh kaum
Quraisy. Menurutnya, para penerima wahyu merupakan sosok yang menonjol dan
pendiri masyarakat bahkan memiliki mukjizat. Bagaimana mungkin Muhammad meraih
kesetaraan dengan Musa dan Isa? Mereka berharap Allah memilih dari klan yang
lebih tinggi bukan seorang minor dari klan hasyim. Penyebaran Agama yang dibawa
Muhammad menyebabkan perpecahan di keluarganya sendiri bahkan di masyarakat
karena bertentangan dengan watak alami mereka. Terkadang wahyu dari Allah
begitu menyakitkan untuk Beliau sampaikan namun seketika itu rasanya seperti
dihujani dengan kedamaian. Wahyu Allah diturunkan surah demi surah. Dalam
Al-Quran disusunlah surah awal yang panjang dan surah akhir yang pendek yang
mengajar muatan dasar dan memungkinkan pembaca untuk memetik pelajaran
pentingnya. Alquran membawa kedamaian bagi yang mendengarkannya. Al-Quran
sering memuat pertanyaan agar pembacanya memiliki kesadaran. Muhammad adalah
perwujudan Alqur’an. Beliau mengimplementasikan
isi Al-Quran kedalam kehidupan sehari-hari.
Hal itu sperti mengajak sahabatnya untuk shalat dan berzakat. Kedua hal
ini sangat dibenci oleh Quraisy. Pertama karena sifat shalat yang sujud yang
mereka anggap sangat rendah dan kedua adalah zakat yang mereka anggap tidak
pantas. Kesalahan orang miskin sendiri karena tidak berusaha.
Periode Madinah
Seperti yang kita bahas sebelumnya pada biografi singkat Khadijah,
bahwa Muhammad dan pengikutnya hijrah ke Madinah karena kondisi di Mekkah yang
tidak memungkinkan untuk dakwah penyebaran agama islam. Di Madinah, awalnya
masih mendapat perlakuan yang sama seperti di Mekkah namun tidak separah
seperti yang dilakukan oleh kaum Quraisy. Cobaan yang dialami beliau adalah
seperti pengkhiatan sekutu Nabi dan pengikutnya. Namun, karena usaha yang
keras, berakhlak dan ikhlas karena Tuhan, Madinah bisa Beliau taklukkan sampai
seluruh Arab hingga membuat penyebaran Agama Islam begitu pesat. Dalam masa ini
pula terbentuknya hak-hak wanita di arab serta hak seorang istri dan cara
bagaimana suami memperlakukan istri yang dituangkan dalam Surah An-Nisa.
Miskonsepsi Barat tentang
Muhammad
Penyampaian yang tersirat dalam buku ini adalah sejarah Nabi
Muhammad yang mengubah cara pandang orang Barat terhadap Muhammad dan juga
Islam. Yang mana Muhammad dianggap sebagai Nabi yang memiliki banyak istri yang
hanya memenuhi nafsu belaka. Padahal, salah satu misi Beliau adalah mempermudah
penyebaran Agama Islam diantara suku-suku Arab serta memerdekan budak-budak dan
wanita. Dalam buku ini juga mengajarkan kita bagaimana cara Muhammad bertingkah
laku dalam kehidupan sehari-hari, cara berperang menurut Islam, cara
memperlakukan hak wanita, anak yatim, dan budak, serta banyak hal lainnya yang
bisa kita terapkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Apa yang harus kita
lakukan sebagai seorang yang mengaku pengikut ajaran Muhammad? Dengan
meneladani ajaran akhlak dan rasionalitas Muhammad. Agar miskonsepsi barat
tentang Muhammad dapat kita luruskan.
Selamat
Meneladani Muhammad!