Minggu, 17 November 2013

Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya 2!



Hallo! Kali ini kami akan posting mengenai Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya jilid 2 yang ditulis oleh Ajahn Brahm. Yang dimana banyak cerita pembuka hati (lagi!). Sebelum kami membahas lebih jauh mengenai buku yang kami baca, kami flashback dulu ya. Dalam cover depan buku si cacing tentu saja gambar cacing dan kotorannya. Si cacing itu ibarat kehidupan dan kotorannya adalah ibarat masalah dari kehidupan. Dan disni penulis buku sendiri mengajarkan kepada kita menangani kerentanan raga kita, perubahan, damai tanpa syarat yang dimana kelak kita akan menjadi pribadi yang arif dan memiliki hati yang bebas lepas dalam kehidupan. 
Raga yang Rentan
          
 Terkadang orang berfikir jatuh sakit itu salah dan suatu kekeliruan. Dimana ia adalah penghalang apapun yang ingin kita kerjakan. Di saat itu kita mulai berfikir bahwa penyakit yang kita derita harus disingkirkan. Dari sinilah kita telah melewatkan makna besar penyakit, penyakit hadir untuk menjadi guru kita. Kita harus bisa berdamai dengan sakit. Kok bisa ? sebagai contoh kecil seperti ini, ketika kita jatuh sakit coba saja tanam dalam mindset kita bahwa kita akan baik-baik saja atau pada saat sakit kita sedang bad mood dengarkan lagu kesukaan kita. Untuk kami pribadi berhasil. Tidak percaya? Coba saja sendiri!

Siap Menerima Perubahan
Salah satu hal yang tidak pernah kita inginkan dalam hidup dan terjadi pasti akan terjadi. Salah satunya adalah dengan cara melepas. Kita harus siap menerima apapun perubahan dalam hidup baik maupun buruk. Kalau kata Ajahn Brahm sih hidup batin Teflon!

Pukat Kelekatan
Maksudnya disini adalah sesuatu yang melekat pada diri kita tapi berdampak buruk. Seperti menjadi mahkluk kebiasaan. Misalnya, ada tugas kuliah dan kita selalu menunda besok, lusa, dan minggu depan akhirnya kelabakan. Padahal kita sendiri tahu saat ini sedang ada waktu kosong. Dan ini adalah kebiasan buruk! Coba lakukan sesuatu yang berbeda tiap harinya dan bermanfaat pasti akan meyenangkan.

Penolakan Terhadap Dunia
Percaya orang sulit itu tidak ada ? terkadang kita memiliki teman yang bisa dibilang ribet bahkan terkadang menyusahkan. Tetapi sebenarnya kita sendiri yang mengatakan seperti itu. Sekeras apapun usaha kita untuk menghindari orang seperti teman kita pasti akan ada saja bermacam-macam perilaku manusia. Dan kita harus bisa menerima itu bukan menolaknya.

Cinta tanpa keakuan
Berbagi. Kutipan favorit salah satunya adalah “memberi tanpa harap kembali”. Dimana kita berbagi kedamaian tanpa syarat. Seperti berbagi kebaikan yang tak terduga.  

Arif Menyikapi Kehidupan
Contoh kecilnya konflik beragam misalnya. Terkadang kita terlalu sibuk menghina bahkan merendahkan agama lain. Mengatakan bahwa agama kita benar dan yang lainnya salah. Seharusnya sebagai umat beragama kita harus bertoleransi antara satu agama dengan agama lainnya. Ingat satu hal merendahkan agama orang lain sama saja dengan merendahkan agama sendiri.

Hati Bebas Lepas
Hal yang terlintas dalam benak kami adalah kejujuran contoh kecilnya. Jujur itu sulit. Sebab kita sendiri tidak menghadiahi diri kita dengan kejujuran. Dengan cara kerja pikiran kita yang seperti itu, kita mendapatkan imbalan karena berdusta. Dan ketika dilakukan berulang-ulang tertanamlah pada diri kita. Memang jujur itu terkadang membuat kita tampak bodoh bahkan konyol, tapi tidak salah kan ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar