Hallo! Kali ini kami akan posting mengenai Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya jilid 2
yang ditulis oleh Ajahn Brahm. Yang
dimana banyak cerita pembuka hati (lagi!). Sebelum kami membahas lebih jauh
mengenai buku yang kami baca, kami flashback dulu ya. Dalam cover depan buku si
cacing tentu saja gambar cacing dan kotorannya. Si cacing itu ibarat kehidupan
dan kotorannya adalah ibarat masalah dari kehidupan. Dan disni penulis buku
sendiri mengajarkan kepada kita menangani kerentanan raga kita, perubahan, damai
tanpa syarat yang dimana kelak kita akan menjadi pribadi yang arif dan memiliki
hati yang bebas lepas dalam kehidupan.
Raga yang Rentan
Terkadang orang berfikir jatuh sakit itu salah dan suatu kekeliruan.
Dimana ia adalah penghalang apapun yang ingin kita kerjakan. Di saat itu kita
mulai berfikir bahwa penyakit yang kita derita harus disingkirkan. Dari sinilah
kita telah melewatkan makna besar penyakit, penyakit hadir untuk menjadi guru
kita. Kita harus bisa berdamai dengan sakit. Kok bisa ? sebagai contoh kecil
seperti ini, ketika kita jatuh sakit coba saja tanam dalam mindset kita bahwa
kita akan baik-baik saja atau pada saat sakit kita sedang bad mood dengarkan
lagu kesukaan kita. Untuk kami pribadi berhasil. Tidak percaya? Coba saja
sendiri!
Siap Menerima Perubahan
Salah satu
hal yang tidak pernah kita inginkan dalam hidup dan terjadi pasti akan terjadi.
Salah satunya adalah dengan cara melepas. Kita harus siap menerima apapun
perubahan dalam hidup baik maupun buruk. Kalau kata Ajahn Brahm sih hidup batin
Teflon!
Pukat Kelekatan
Maksudnya
disini adalah sesuatu yang melekat pada diri kita tapi berdampak buruk. Seperti
menjadi mahkluk kebiasaan. Misalnya, ada tugas kuliah dan kita selalu menunda
besok, lusa, dan minggu depan akhirnya kelabakan. Padahal kita sendiri tahu
saat ini sedang ada waktu kosong. Dan ini adalah kebiasan buruk! Coba lakukan
sesuatu yang berbeda tiap harinya dan bermanfaat pasti akan meyenangkan.
Penolakan Terhadap
Dunia
Percaya
orang sulit itu tidak ada ? terkadang kita memiliki teman yang bisa dibilang
ribet bahkan terkadang menyusahkan. Tetapi sebenarnya kita sendiri yang
mengatakan seperti itu. Sekeras apapun usaha kita untuk menghindari orang
seperti teman kita pasti akan ada saja bermacam-macam perilaku manusia. Dan kita
harus bisa menerima itu bukan menolaknya.
Cinta tanpa keakuan
Berbagi. Kutipan favorit salah satunya adalah “memberi
tanpa harap kembali”. Dimana kita berbagi kedamaian tanpa syarat. Seperti
berbagi kebaikan yang tak terduga.
Arif Menyikapi
Kehidupan
Contoh kecilnya konflik beragam misalnya. Terkadang kita terlalu sibuk
menghina bahkan merendahkan agama lain. Mengatakan bahwa agama kita benar dan
yang lainnya salah. Seharusnya sebagai umat beragama kita harus bertoleransi
antara satu agama dengan agama lainnya. Ingat satu hal merendahkan agama orang
lain sama saja dengan merendahkan agama sendiri.
Hati Bebas Lepas
Hal yang terlintas dalam benak kami adalah kejujuran contoh kecilnya.
Jujur itu sulit. Sebab kita sendiri tidak menghadiahi diri kita dengan kejujuran.
Dengan cara kerja pikiran kita yang seperti itu, kita mendapatkan imbalan
karena berdusta. Dan ketika dilakukan berulang-ulang tertanamlah pada diri
kita. Memang jujur itu terkadang membuat kita tampak bodoh bahkan konyol, tapi
tidak salah kan ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar